RFID NEWS

Kementerian Kehakiman berencana untuk menanamkan microchip RFID di pergelangan kaki para pemerkosa untuk tujuan pelacakan

Kementerian Kehakiman dan Komisi Nasional Perlindungan Anak sedang mendorong legalisasi usulan penanaman mikrochip RFID di dekat pergelangan kaki para pemerkosa. Seperti yang dikatakan para pejabat Indonesia, penanaman mikrochip RFID akan memungkinkan polisi melacak pelaku kejahatan. setiap gerakan. Rencana tersebut, yang masih dalam peninjauan, tampaknya bertujuan untuk menenangkan warga yang marah sekaligus menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memerangi kejahatan.


Namun, usulan ini mengalami kemunduran, dan rencana implan mikrochip dianggap tidak realistis atau bahkan mustahil. “Ini adalah proposisi yang benar-benar konyol,” kata Amal Graafstra, seorang biohacker asal Seattle dan pakar mikrochip subkutan.


Grafstra menyebut dirinya sebagai "penanam RFID ganda". Dia memiliki chip identifikasi frekuensi radio yang ditanamkan di masing-masing tangannya, yang memungkinkan dia untuk masuk ke komputer dan bahkan menyalakan sepeda motor dengan melambaikan telapak tangannya. Dia juga menjual perAlatan implantasi diri secara online sehingga orang lain bisa terbebas dari kata sandi atau kunci. Chip frekuensi radio ini berukuran sebesar sebutir beras dan merupakan perangkat implan tercanggih yang saat ini ada di pasaran. Namun tidak sama dengan pelacak GPS. Grafstra mengatakan radius transmisi RFID dibatasi sekitar 25 sentimeter, dan semakin dekat jaraknya semakin baik.


"Ide menggunakan perangkat ini sebagai alat pelacak berasal dari film Hollywood, bukan kenyataan," kata Grafstra. "Di dunia nyata, menanamkan chip RFID tidak masuk akal." Karena sinyal dari implan ini sangat lemah, implan tersebut dapat dengan mudah ditutupi dengan peralatan logam yang dibeli secara online, belum lagi orang yang kejam dapat mengeluarkannya langsung dari dagingnya dengan pisau.


Indonesia berencana mengintegrasikan microchip dengan teknologi GPS, namun saat ini belum ada produk serupa di pasaran. Itu bisa berarti memiliki perangkat besar yang tertanam di dalam bodinya, termasuk baterai dan antena. Bagi orang awam, memasang pelacak GPS di dalam tubuh bukanlah hal yang tidak dapat diterima. Lagipula, para ilmuwan juga telah memasang tanda dan alat pelacak pada beruang kutub atau burung yang bermigrasi. Namun baik beruang kutub maupun alat pelacak burung migran tidak ditanamkan di bawah kulit karena hal itu dapat menghalangi pengiriman sinyal.


Alat pelacak ini berukuran kecil, beratnya hanya sekitar 1 gram, dan sedang menjalani uji lapangan terbatas. "Fakta bahwa perangkat perlu diambil masih merupakan kelemahan," para peneliti menemukan. Konon, untuk mengetahui lokasi pasti hewan yang terkelupas, Anda tetap perlu mengunduh datanya melalui chip fisik, seperti halnya tag.


Indonesia sebelumnya telah Mengajukan gagasan penanaman microchip untuk kelompok masyarakat tertentu. Pada tahun 2008, seorang anggota Kongres mengusulkan implantasi microchip untuk pasien AIDS di Papua, salah satu daerah termiskin di negara ini. Pendukung terbesar rencana tersebut, dokter dan anggota kongres John Manansang, menganjurkan agar pasien AIDS dapat dilacak seperti burung dan hewan, dengan chip yang mengirimkan sinyal ketika darah yang terinfeksi bersentuhan dengan darah yang terinfeksi. Pantau penyebarannya. Rencana ini gagal terwujud.


Kini, meskipun pemerintah Indonesia telah mengusulkan penanaman microchip pada penjahat, konsep serupa tampaknya masih belum bisa dilaksanakan. Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk melengkapi penjahat dengan perangkat RFID, sebuah ide yang bisa menjadi kenyataan. Di Amerika Serikat, perangkat RFID juga digunakan untuk melacak narapidana di penjara, namun perangkat tersebut dikenakan di pergelangan kaki dan bukan ditanamkan di tubuh. Faktanya, jika Indonesia mau, Indonesia bisa memilih untuk melacak penjahat dengan menggunakan alat yang sudah dipakai oleh 200.000 tahanan di Amerika Serikat: monitor pergelangan kaki berbahan plastik yang tidak praktis.


CATEGORIES

CONTACT US

Contact: Adam

Phone: +86 18205991243

E-mail: sale1@rfid-life.com

Add: No.987,High-Tech Park,Huli District,Xiamen,China

Scan the qr codeclose
the qr code