Artikel Aplikasi RFID

Teknologi UHF RFID digunakan pada bagasi bandara

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) telah mengeluarkan resolusi yang mendukung penerapan RFID secara global untuk melacak bagasi maskapai yang terdaftar. Resolusinya adalah dengan menggunakan tag RFID UHF pada bagasi penumpang. Organisasi IATA memberikan suara pada Rapat Umum Tahunan ke-75 di Seoul, Korea Selatan pada awal Juni. Langkah terbaru penggunaan teknologi UHF RFID pada bagasi bandara!


Transisi ke RFID merupakan kolaborasi luas antara seluruh pemangku kepentingan di industri bagasi, termasuk bandara, maskapai penerbangan, pengelola bagasi, dan pemasok teknologi. Dalam tiga tahun ke depan, teknologi RFID akan diterapkan pada 80% bagasi maskapai. Artinya, semakin banyak bandara yang menerapkan infrastruktur Pembaca RFID.


RFID menawarkan metode otomatisasi yang lebih cepat dan akurat dibandingkan pemindaian barcode. Dengan membaca tag RFID yang diterapkan pada bagasi sebelum dan sesudah setiap penerbangan, bandara dapat mengidentifikasi dan melacak bagasi tanpa campur tangan manusia. RFID UHF Kelas 1 Gen 2 Pasif merupakan frekuensi yang digunakan oleh industri penerbangan. Tag pasif tidak mengganggu sistem penerbangan saat bagasi dipindahkan melalui bandara atau di kompartemen bagasi pesawat. Dengan membaca tag RFID, bandara akan dapat mengumpulkan dan mengelola data analitis untuk perencanaan operasional.


Peningkatan jumlah bagasi dan penumpang yang melakukan perjalanan melalui udara saat ini akan menambah tekanan pada sistem penanganan bagasi yang ada, sehingga meningkatkan operasi penanganan bagasi sangat penting untuk memastikan industri siap menangani pertumbuhan yang diharapkan. Maskapai penerbangan akan berupaya melakukan transisi dari label bagasi dengan barcode ke tag dengan sisipan RFID. Gunakan data RFID untuk mengidentifikasi tas yang salah penanganan dan bekerja sama dengan personel bandara dan darat untuk mengembangkan proses guna mencegah kesalahan penanganan. Infrastruktur RFID reader akan memudahkan penumpang menggunakan reader untuk membaca tag yang diterapkan pada bagasi saat melakukan check bagasi di bandara.


Industri ini sudah mulai berkembang, dan beberapa maskapai penerbangan sudah berencana menerapkan teknologi RFID. Maskapai penerbangan dapat menilai kesenjangan dalam pengumpulan dan pertukaran data pelacakan bagasi. Beberapa bandara sudah mengembangkan kasus bisnis RFID, melakukan uji coba atau meluncurkan penerapan. Kampanye penerapan RFID didorong oleh empat pilar utama: kesadaran dan pendidikan RFID secara umum yang disesuaikan dengan bisnis bagasi maskapai penerbangan, keterlibatan dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan utama, pengembangan Alat dan bahan untuk mendukung peluncuran global, dan pemantauan penerapan RFID dalam jangka panjang. Memanfaatkan teknologi RFID untuk meningkatkan akurasi penanganan bagasi. Percaya pada investasi dalam teknologi RFID dan kemampuan untuk memperoleh perbaikan berkelanjutan. Terus hargai hasil dari label bagasi RFID dan teknologi pemindaian yang andal.


Dengan pesatnya perkembangan bandara dan meningkatnya jumlah penumpang, bagaimana mengelola tumpukan bagasi dan secara efektif meningkatkan efisiensi pemrosesan akan menjadi isu penting yang akan segera dihadapi. Seseorang memberikan analogi yang gamblang tentang proses penyortiran bagasi: "Sistem bagasi di bandara ibarat perencanaan lalu lintas jalan raya di sebuah kota." tinggi. Bandara skala besar di dalam dan luar negeri juga menggunakan teknologi RFID untuk meningkatkan efisiensi produksi, pengoperasian dan layanan bandara.


Scan the qr codeclose
the qr code